PLASTIC
USEFUL OR USELESS?
Apa yang anda ketahui tentang plastic selama ini? Apakah plastic kresek pembungkus, piring plastic, atau bahkan operasi plastic? Ternyata plastic sendiri mempunyai definisi ilmiah yaitu, bahan yang mempunyai derajat kekristalan lebih rendah daripada serat, dan dapat dilunakkan atau dicetak pada suhu tinggi. Plastik juga merupakan polimer bercabang atau linier yang dapat dilelehkan di atas panas.
Plastik banyak dipakai karena mudah digunakan, ringan dan murah. Kegunaan bahan dasar plastik sangat membantu manusia, bisa kita temui pada barang barang di sekitar kita. Mulai dari TV, kulkas, pralon, tempat makan dan minum, gigi palsu, alat alat militer, kutex, CD, bahkan pestisida.
Namun ternyata di balik kegunaannya itu, plastic beresiko terhadap lingkungan dan kesehatan kita. Oleh karena itu kita juga harus mengetahui bahaya yang ditimbulkannya. Pertama kita wajib tahu kandungan apa saja yang terdapat pada plastic. Kandungan itu seperti, Bisphenol A yang dapat merusak jaringan otak, mood dan ingatan. Selain Bisphenol A, ternyata juga terdapat bahan Dioctyl Phytalate (DOP) yang menyimpan zat benzene. Zat benzene adalah suatu larutam kimia yang sulit dilumat oleh system pencernaan, sehingga tidak bisa dikeluarkan melalui feses ataupun urine. Akibatnya, zat ini semakin lama semakin menumpuk dan terbalut lemak dan hal ini yang memicu munculnya kanker.
Dilihat dari bahaya yang ditimbulkan oleh plastic, uniknya banyak orang yang belum sadar akan bahaya plastic. Biasanya, orang orang malah menggunakan botol plastic berulang kali untuk isi ulang air minum dingin bahkan air panas.
Dalam produk plastic terdapat symbol yang memudahkan kita untuk mengenali bahaya plastic, seperti :
1.
PETE atau PET (polyethylene terephthalate) biasa dipakai untuk botol plastik yang jernih/transparan/tembus pandang seperti botol air mineral, botol jus, dan hampir semua botol minuman lainnya. Boto-botol dengan bahan #1 dan #2 direkomendasikan hanya untuk sekali pakai. Jangan pakai untuk air hangat apalagi panas. Buang botol yang sudah lama atau terlihat baret-baret. Mengapa? Karena bila sering dipakai dan digunakan untuk menyimpan air hangat atau panas akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut meleleh dan mengeluarkan Zat Karsinogenik yang dapat menyebabkan kanker dalam jangka panjang.
2.
HDPE (high density polyethylene) biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu. Sama seperti #1 PET, #2 juga direkomendasikan hanya untuk sekali pemakaian. Karena untuk membuat PET dan HDEP digunakan senyawa antimony trioksida yang mudah masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan. Kontaminasi senyawa dalam periode lama akan menyebabkan iritasi kulit dan saluran pernafasan. Bagi perempuan, senyawa ini bisa meningkatkan masalah menstruasi dan keguguran.
3.
V atau PVC (polyvinyl chloride) adalah plastik yang paling sulit di daur ulang. Pada kemasan yang mengandung plastic jenis ini, biasanya tertera logo daur ulang yang terkadang berwana merah dengan angka 3 ditengahnya serta tulisan V yang artinya PVC. Plastik ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), dan botol-botol. Kandungan dari PVC yaitu DEHA yang terdapat pada plastik pembungkus dapat bocor dan masuk ke makanan berminyak bila dipanaskan. PVC berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan.
4.
LDPE (low density polyethylene) biasa dipakai untuk tempat makanan dan botol-botol yang lembek. Barang-barang dengan kode #4 dapat di daur ulang dan baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi kuat. Barang dengan #4 bisa dibilang tidak dapat di hancurkan tetapi tetap baik untuk tempat makanan (karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemasnya) dan bisa didaur ulang.
5.
PP (polypropylene) adalah pilihan terbaik untuk bahan plastik terutama untuk yang berhubungan dengan makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi. Karakteristik adalah biasa botol transparan yang tidak jernih atau berawan, ringan dengan daya tembus uap yang rendah, memiliki ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilat.
6.
PS (polystyrene) biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, dll. Bahan Polystyrene bisa membocorkan bahan styrine ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. Bahan Styrine berbahaya untuk otak dan sistem syaraf. Selain tempat makanan, styrine juga bisa didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung. Bahan ini sulit didaur ulang karena memerlukan proses yang sangat panjang dan lama.
7.
Other, tulisan ini terbagi menjadi 4 yaitu polycarbonate (PC), styrene acrylonitrille (SAN), acrylonitrille butadiene styrene (ABS) dan nylon. Sebenarnya PC tidak dianjurkan sebagai wadah karena dapat mengeluarkan bahan utamanya, Bisphenol A ke dalam makanan dan minuman. Akibatnya bisa merusak system hormone, kromosom pada ovarium, penurunan produksi pada sperma, dan mengubah fungsi imunitas. SAN dan ABS baik digunakan sebagai kemasan karena memiliki resistensi yang tinggi terhadap reaksi kimia dan suhu. Other bisa didapatkan di tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga.
Dari bahaya yang diakibatkan oleh penggunaan plastic, banyak masyarakat yang masih belum sadar akan bahaya tersebut. Seperti yang sering kita dapati, ternyata kantong plastic kresek sangat berbahaya. Tanpa kita sadari kresek yang sering kita pakai untuk membungkus makanan didapati fakta yang cukup mencengangkan. Dibalik murah dan praktis tidak semua kresek ini murni berbahan dasar bijih plastic kualitas tinggi. Kresek yang beredar di masyarakat adalah kantong kresek yang berasal dari daur ulang sampah entah dari limbah rumahsakit, bekas wadah pestisida, kotoran hewan atau manusia serta limbah logam berat. Karena proses atau riwayat yang tidak akurat ini, perlu adanya kekhawatiran pada kita untuk menggunakan kantong kresek sebagai tempat makanan. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, bahwa lapisan polimer pada plastic mudah terkikis akibat panas. Sehingga makanan akan mudah terkontaminasi dengan bahan kimia yang terkandung di dalam plastic kresek itu. Selain diragukan kebersihannya, kantong kresek berwarna dikhawatirkan mengandung zat karsinogen yang dalam pemakaian jangka panjang dapat memicu kanker. Lebih baik kita menghindarinya dengan tidak menggunakan plastic kresek yang berwarna terutama hitam, dan menggantinya dengan menggunakan plastic kresek warna putih atau transparan.
Selain fakta di atas, ternyata plastic malah disalahgunakan oleh para pengais rejeki. Mengapa? Jika kita suka mengkonsumsi makanan berlemak seperti gorengan, saat ini kita perlu waspada. Hal ini dikarenakan, akhir akhir ini ditemukan beberapa penjual gorengan yang menjual gorengan plastic. Pada umumnya, gkerenyahan gorengan tidak akan bertahan lama, berbeda dengan gorengan plastic yang memiliki tingkat kerenyahan yang tidak wajar. Penyebabnya adalah minyak goreng yang digunakan untuk menggoreng dicampur dengan botol plastic maupun kantong plastic. Sehingga, gorengan akan bercampur dengan plastic. Menurut peneliti dari Fak Kedokteran UI, gorengan menjadi renyak karena lelehan plastic (Melting Plastic) yang membungkus gorengan kembali mengeras saat dingin, namun rasa renyah akibat proses ini tidak sepadan dengan bahaya kesehatan yang mengancam. Untuk mengetahui gorengan yang mengandung plastic ada dua hal yang patut kita perhatikan. Pertama, saat menggoreng minyak terlihat berkilau, dan yang kedua terdapat bercak bercak putih yang mengendap pada gorengan.
Kesimpulannya, penggunaan plastic harus secara bijak agar terjaga lingkungan dan kesehatan kita. Beberapa cara misalnya mengurangi penggunaan plastic pada kemasan makanan yang masih panas dan berlemak, memisahkan antara sampah oraganik dan anorganik karena sampah plastic yang sulit diuraikan.
Sumber : www.google.com
www.kaskus.us
www.suaramedia.com
www.wikimu.com
davidvilla.blogspot.com
chem-is-try.org
akuinginhijau.org
Yuliana Dwi W (6109002)
Sri Sundoro Ari M (6109006)
STiBA Satya Wacana-Salatiga
D3 Bahasa Jepang'2009